Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang memiliki peran penting dalam pembentukan karakter dan keterampilan santri. Namun, untuk meningkatkan keterampilan santri, diperlukan strategi efektif yang dapat diterapkan di pesantren.
Salah satu strategi efektif untuk meningkatkan keterampilan santri di pesantren adalah dengan memberikan pendidikan formal dan non-formal secara seimbang. Menurut Ustadz Abdul Somad, pendidikan formal seperti pelajaran agama dan umum harus diimbangi dengan pendidikan non-formal seperti keterampilan tangan seperti tata busana, tata rias, dan pertanian. Dengan demikian, santri tidak hanya memiliki pengetahuan akademis yang baik, tetapi juga memiliki keterampilan yang dapat berguna di masa depan.
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan metode pembelajaran yang digunakan di pesantren. Ustadz Yusuf Mansur menekankan pentingnya menggunakan metode pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan agar santri lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Dengan demikian, proses pembelajaran akan lebih efektif dan santri akan lebih termotivasi untuk belajar.
Selain itu, kerjasama antara pesantren dengan lembaga lain juga merupakan strategi efektif untuk meningkatkan keterampilan santri. Menurut Direktur Lembaga Pengembangan Pesantren, kerjasama dengan lembaga pelatihan keterampilan seperti BNSP atau LPK dapat membantu meningkatkan keterampilan santri di bidang-bidang tertentu. Dengan demikian, santri akan memiliki keterampilan yang lebih beragam dan dapat bersaing di dunia kerja.
Dengan menerapkan strategi efektif seperti pendidikan formal dan non-formal seimbang, metode pembelajaran yang interaktif, dan kerjasama dengan lembaga lain, diharapkan keterampilan santri di pesantren dapat meningkat dengan baik. Sehingga, pesantren dapat menjadi lembaga pendidikan yang tidak hanya mengajarkan pengetahuan agama, tetapi juga menghasilkan santri yang memiliki keterampilan yang baik dan siap bersaing di dunia kerja.